Jumat, 01 November 2013

November


Kepada senja pertama November,

Senyum, tersenyumlah untukku seperti yang selalu kamu lakukan selama ini.

Rentangkan lenganmu lebar-lebar: peluk aku dalam semburat merah-jingga.

Karena kamu tahu, aku selalu hanyut dalam senjamu. Karena kamu tahu, angin yang membuat rambutku meliuk-liuk juga masih aku cinta. Iya, angin yang itu, yang terkadang ikut serta pada senjamu. Juga rinai-rinai hujan yang jatuh satu-dua. Juga alunan musik dalam gelap. Juga daun-daun merah muda pohon ketapang. Juga kamu, senja.

Kamu tahu aku selalu tersenyum lebar-lebar saat lensa kameraku membidik tepat padamu: iya, senjamu yang cantik itu. Aku masih padamu, masih pada warna oranyemu. Masih juga pada senjamu yang terkadang malah abu-abu, kelabu. Masih pada kamu, yang terus membawaku pada kemelankolisan yang absurd. Masih pada kamu, yang membawaku pada inspirasi tanpa batas pada baris-baris kalimatku. Masih pada kamu, yang memberiku senyum dengan intensitas lebih banyak dibandingkan langit pagi buta, langit siang hari, ataupun langit malam hanya dengan memandangmu saja.

Iya, masih padamu,

Kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 · MONOKROM | THEME BY RUMAH ES