Sabtu, 03 November 2018

5 Ciri Introvert


Pada suatu masa ada saat ketika saya merenungkan mengapa diri ini berbeda dari kebanyakan orang di luar sana. Pertanyaan semacam itu bisa saja terlintas saat sedang duduk di bangku sekolah sambil memperhatikan teman-teman lainnya, saat sedang menyusuri jalan dan berpapasan dengan tetangga, bahkan saat menikmati cemilan bersama keluarga di luar rumah. Rasanya ada yang berbeda tanpa harus dibuat-buat. Seolah-olah hal itu memang bagian dari diri saya dan bukanlah kebiasaan yang mesti saya pupuk sejak kecil. Singkatnya, saya lahir bersamanya.

Namun butuh dua puluh tahun sampai akhirnya saya tersadar bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dihindari dan dihilangkan. Hal itu bukanlah suatu keburukan. Hanya karena mayoritas orang tak berperilaku sama, bukan berarti hal itu salah. Dan saya bukanlah satu-satunya. Setidaknya ada 20% lebih populasinya di dunia. Ah, andai saja saya tahu sejak dulu, tentu saya tak perlu repot-repot memikirkan perkataan orang-orang yang menganggap saya A sampai Z. Yang terpenting, saya tidak perlu repot-repot menganggap diri saya aneh karena berbeda cara pandang dari orang kebanyakan. Tapi tak apa, setidaknya dengan mengetahuinya saja saya sudah bersyukur karena kini saya lebih mengenal diri sendiri dan tidak perlu berusaha untuk jadi orang lain. I'm an introvert and I'm proud of it.

Ya, saya adalah seorang introvert dan saya tahu saya tidak sendirian di luar sana. Jadi jika kamu merasakan hal yang sama, semoga dengan membaca tulisan ini kamu tak perlu lagi bertanya-tanya kenapa kamu berbeda. Jika kamu juga seorang introvert, ini dia 5 dari sekian banyak ciri-cirinya.

1. Kamu Menikmati Saat-saat Sendiri

Apa pun dirimu dan pekerjaanmu, baik seorang siswa, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, atau bahkan pekerja lepas, tentu pernah punya waktu luang. Entah itu berupa libur panjang beberapa minggu atau hanya satu-dua jam yang sangat berharga. Saat diberitahu atau tersadar bahwa kamu punya waktu untuk meliburkan diri, biasanya apakah yang sering terlintas di pikiranmu? Berkumpul dan jalan-jalan bersama teman dan keluarga hingga waktumu habis? Pergi melancong untuk bertemu orang-orang baru? Menghabiskan waktu di komunitas?

Atau malah begini: duduk-duduk di samping jendela sambil membaca buku favorit? Berselancar di internet untuk menemukan inspirasi baru? Bersantai seharian di rumah tanpa melakukan apa-apa? Melakukan hobi? Jalan-jalan sendirian di taman untuk menyegarkan pikiran?

Jika kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu tanpa ditemani siapa-siapa, maka kamu adalah introvert. Sebab bagi introvert waktu libur adalah saatnya mengisi energi. Sebab dalam rutinitas harian yang mengharuskan kita untuk berkomunikasi dan bersosialisasi, introvert sering kehabisan energi. Dan satu-satunya cara mengisi ulang baterai energi itu tak lain dan tak bukan adalah dengan menikmati saat-saat sendiri. Saat-saat dimana introvert paling merasa nyaman. Saat-saat dimana introvert bisa menyalurkan ide-ide kreatif yang berjejal-jejalan di dalam kepalanya. Saat-saat dimana introvert bisa menikmati ketenangan dan keheningan yang ia rindukan. Sebut saja itu sebagai saat-saat terbaiknya.

Mungkin ada saat dimana introvert ingin melakukan aktivitas sosial dengan keluarga dan teman dekat. Tapi jika datang sebuah pertanyaan berupa: apa destinasi liburan favoritmu?

Maka jawaban yang sering introvert lontarkan adalah: rumah. Ya, sesederhana itu saja. Sebab rumahlah tempat menikmati saat-saat sendiri yang paling ideal bagi introvert.

2. Kamu Tidak Mahir Berbasa-basi

Bertemu dengan orang baru atau bahkan teman lama biasanya akan berbuntut pada satu hal: pembicaraan. Halo, apa kabar? Asalnya dari mana? Oh, iya? Sedang apa?

Menanyakan hal-hal seperti di atas biasanya berujung pada satu hal: kehilangan topik. Introvert sebenarnya suka bicara, namun bukan sekadar pembicaraan ringan seperti basa-basi dan yang sejenisnya. Introvert suka membicarakan ide-ide, topik-topik tertentu, pengalaman yang berkesan, dan sebagainya. Dengan satu syarat: yaitu ia dan lawan bicara sama-sama tertarik untuk membicarakan hal-hal demikian. Jika keduanya punya ketertarikan atau cara pandang yang sama dalam satu hal saja, maka introvert sanggup berbicara selama berjam-jam.

Introvert menyukai pembicaraan yang mendalam. Sedangkan dalam perbincangan ringan atau basa-basi biasanya pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan kurang lebih akan sama dan itu-itu saja. Terlebih sebenarnya introvert tidak terlalu peduli dengan fakta tentang berapakah umurmu, apakah pekerjaanmu, dimanakah tempat tinggalmu. Hal-hal seperti itu benar-benar bukan pertanyaan yang menarik minat mereka. Bagi introvert yang menarik bukanlah siapa, dimana dan apa posisi seseorang. Namun cara pandang, pendapat serta cerita dari merekalah yang lezat untuk diperbincangkan. Basa-basi? Mem-bosan-kan.


3. Kamu Mencintai Ketenangan

Seseorang pernah berkata bahwa pikiran introvert layaknya radio yang tak henti bicara. Ya, begitu riuhnya di dalam sana. Bahkan ketika seorang introvert terlihat sedang duduk-duduk tanpa melakukan apa pun atau hanya sekadar berbaring. Selama ia belum tertidur maka pikirannya masih bekerja tanpa henti. Lucunya lagi ada yang pernah pernah menulis: I may look like I'm not doing anything, but I'm quite busy problem-solving, being creative, or just thinking in my head with about 30 tabs open.

Ya, kelihatannya saya tidak sedang melakukan apa-apa, tapi sebenarnya saya sedang cukup sibuk memecahkan masalah, melakukan sesuatu yang kreatif, atau hanya sedang berpikir saja di dalam kepala seolah-olah 30-an tab sedang dibuka. Tahu tab bukan? Layar yang kita buka di browser saat sedang berselancar di internet. Jika sedang sibuk kita bahkan bisa membuka 5 sampai 10 tab yang berbeda dalam satu browser. Yang satu bisa saja membuka materi pekerjaan, yang satu membuka portal berita, yang satu membuka sosial media, dan seterusnya. Nah, introvert yang terlihat seperti sedang bengong pun sebenarnya sedang membuka banyak tab di kepalanya.

Hal yang sama juga terjadi saat sedang mengerjakan tugas, pekerjaan, dan yang lain-lain. Saat tubuh sedang bergerak, pikiran seorang introvert pun sedang bekerja keras. Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika kamu memaksa seorang introvert mengerjakan sesuatu yang membutuhkan konsentrasi tapi kamu malah ngobrol keras-keras di sekitarnya atau malah memutar lagu-lagu yang bisa membuatnya tidak fokus. Bukan hanya pekerjaannya yang terganggu, segala hal yang ada di dalam pikirannya juga jadi kacau.

Karena itulah introvert membutuhkan ketenangan. Bukan hanya saat ada di sekitar orang lain saja, tapi juga disaat sedang sendirian. Maka tak jarang malam menjadi saat-saat favorit para introvert. Ketika hiruk pikuk siang hari terasa menguras energi maka saat malamlah introvert menenangkan tubuh dan pikirannya. Karena dalam ketenangan dan keheninganlah introvert mengembangkan ide-ide dan inovasi yang ada dalam pikirannya tanpa gangguan. Dan ... dalam ketenanganlah renungan akhirnya tercipta. 

4. Kamu Sering Mengabaikan Telepon

Bahkan dari teman atau orang yang kamu kenal.

Lucu memang. Normalnya orang-orang suka berbincang selama berjam-jam di telepon dengan orang yang dikenalnya. Tapi tidak dengan introvert. Jika bukan hal yang sangat-sangat penting, kamu tidak akan menerima telepon. Apalagi yang mendadak dan bahkan tanpa identitas penerima. Dibanding mengangkat telepon kamu akan lebih memilih untuk mengirim pesan setelahnya. Padahal faktanya ... kamu memandangi teleponmu itu saat ia berdering. Bagimu hal-hal mendadak seperti kunjungan tanpa pemberitahuan dan telepon tanpa pesan itu terasa agak membebani. Maka dibanding mengobrol dengan kenalan selama berjam-jam dan melewatkan hal-hal yang mestinya kamu lakukan, kamu pun lebih memilih untuk bertatap muka dan bicara langsung saja dengannya. Pesan suara bahkan tidak apa-apa, yang penting tidak menelepon. Ya, kamu bahkan bisa menulis ribuan kata dalam pesanmu asalkan ... tidak usah menelepon.

Kamu memang bisa membicarakan sesuatu yang mendalam selama berjam-jam secara langsung. Tapi di telepon kamu tak bisa merasakan hal yang sama. Rasanya banyak gangguan dan penghalang yang mengubah sensasinya. Oleh karena itulah kamu tidak suka mengobrol lewat telepon. Apalagi kebanyakan telepon diwarnai pembicaraan ringan atau sekadar basa-basi. Rasanya ... ugh. Mungkin selain keluarga dan teman dekat, hanya telepon dari pengirim paketlah yang kamu terima.

Penawaran jasa dan layanan lewat telepon? Belum lima detik sudah kamu tutup.


5. Kamu Tidak Suka Jadi Pusat Perhatian

Di suatu hari yang cerah saat sedang berjalan-jalan di trotoar kota yang ramai ... tiba-tiba pembawa sebuah acara yang letaknya tak jauh darimu menunjuk tepat ke arahmu dan memintamu naik ke atas panggung disertai dengan sorakan dari masyarakat sekitar yang juga memintamu untuk segera naik ke atas sana. Apakah yang akan kamu lakukan?

Ehem, bisakah saya lenyap ke dalam perut bumi saja?

Mungkin jika kamu bukan seorang introvert, jawaban di atas akan terdengar konyol. Tapi tidak bagi introvert. Introvert tidak nyaman jadi pusat perhatian dan sorotan. Bahkan jika kamu diminta untuk menunjukkan sesuatu yang sebenarnya mampu kamu lakukan. Misalnya, kamu tiba-tiba diminta untuk menyanyi di pentas. Kurang lebih jawabanmu akan berputar pada: tidak, saya tidak bisa. Dia saja ya. Padahal kamu tahu bahwa kamu mahir dalam hal itu. Beda hal jika kamu memang introvert yang sudah lama membiasakan dirimu untuk jadi seorang penyanyi, aktris, atau apa saja yang sering jadi sorotan banyak orang. Itu tak akan jadi masalah bagimu karena kamu biasa melakukannya. Tidak sedikit penyanyi dan aktris introvert lho.

Selama itu bukanlah hal mendadak dan benar-benar penting, introvert akan bersedia untuk melakukannya. Ambil contoh Susan Cain, seorang introvert yang sering jadi pembicara di depan ratusan hingga ribuan penonton.

Atau yang mudah saja: kamu, saat ditugaskan untuk menyampaikan sesuatu di depan kelas, di rapat kantor, atau dalam rapat komunitas. Jika memang harus dan sangat-sangat penting kamu akan bersedia untuk melakukannya, apalagi jika sebelumnya sudah ada pemberitahuan. Tentu kamu akan tampil dengan penuh persiapan.

Tapi jika tanpa aba-aba dan persiapan? Ah ... sudahlah. Tidak usah ditanyakan lagi.

---

Jadi, adakah 5 ciri di atas dalam dirimu? Jika iya maka jelas sudah, kamu adalah introvert. Dan ingatlah satu hal: kamu tidak sendirian dan kamu bukanlah orang aneh. Kamu tidak gila, depresi atau pun antisosial. Kamu hanya butuh waktu menyendiri dan terkadang tak ingin bicara dengan siapa-siapa. Kamu mungkin merasa berbeda dari orang-orang di sekitarmu, tapi tak apa. Selama itu bukan hal yang buruk maka tak perlu berpura-pura jadi orang lain hanya agar disukai. Kamu tidak perlu menjelaskan kenapa kamu berbeda jika pada akhirnya orang-orang tak ingin mendengarkan dan menerima. Yang terpenting adalah ... jadilah versi terbaik dirimu. Oke?

"Just be the best version of yourself."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 · MONOKROM | THEME BY RUMAH ES